itulah salah satu bagian dari realita hidup yang perlu kita sadari dan perlu kita terima. Tuhan kita yang notabene sempurna saja tidka bisa diterima oleh semua golongan, apalagi kita yang memiliki kelemahan di sana sini. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah memanggil kita untuk tidak berbahagia hanya karena harus membuat orang lain bahagia.
Tentu saja tulisan ini tidak bermaksud membuat kita menjadi manusai egois, mementingkan diri sendiri, tidak peduli orang lain dan bersikap semua gue. Kita harus tetap menjadi pemberi. Hanya saja kita perlu tahu bahwa ada perbedaan besar antara memberi dan membiarkan seseorang mengendalikan hidup kita bahkan membuat kita merasa bersalah hanya karena kita tidak bisa menyenangkan dirinya. Jangan biarkan orang-orang seperti itu mengendalikan emosi Anda, membuat Anda terus dihantui rasa bersalah, bahkan membuat Anda terpaksa menuruti keinginannya demi berusaha menyenangkan hatinya. Saya yakin bahwa Yesus adalah Pemberi Sejati. Dia selalu membuat setiap orang yang dijumpainya tersenyum dan membuatnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Walau demikian Yesus sama sekali tidak kompromi dengan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Kerjaan Allah, meski untuk hal itu Dia harus berhadapan dengan pihak oposisi yang terus memusuhi dan melancarkan berbagai macam intimidasi. Kesimpulannya, Anda tidak perlu merasa bersalah jika Anda gagal menyenangkan semua orang, karena hal itu mustahil untuk dilakukan!
Tuhan tidak memanggil kita untuk tidak berbahagia hanya karena harus membuat orang lain berbahagia.
(Sumber: Spirit Motivator)
No comments:
Post a Comment