Thursday 23 September 2010

Kantung Plastik dan Pemanasan GLobal



Dalam satu tahun, 1 triliun kantong plastik digunakan oleh dunia.
Setiap orang menggunakan sekitar 170 kantong plastik tiap tahun.
Ini berarti setiap satu menit-nya 2 juta kantong plastik yang dibuang.
Kantong plastik terbuat dari polyethene (PE), suatu bahan thermoplastic yang lebih dari 60 juta ton bahan ini diproduksi setiap tahun di seluruh dunia terutama menjadi kantong plastik.
Untuk memproduksi 1 ton plastik diperlukan 11 barel minyak mentah (BBM).
Di negara-negara maju, penggunaan kantong plastik belanja di toko dan supermarket mulai dibatasi dan digantikan dengan kantong kain.
Di San Francisco (AS), toko dan supermarket yang masih menyediakan kantong plastik dikenakan denda $100 (hampir Rp 1 juta) untuk pelanggaran pertama kali, dan meningkat denda $200 untuk pelanggaran berikutnya dan jika masih melanggar dikenanakan denda $500.
Di Australia, toko-toko menjual “tas belanja dari kain” dengan harga yang sangat murah namun bisa dipakai berkali-kali.
Di Perancis, supermarket seperti Carrefour “memaksa” konsumennya untuk membeli tas kain ramah lingkungan.
Di Inggris, beberapa supermarket besar memberi discount khusus senilai 1-4 Poundsterling bagi pembeli yang membawa tas sendiri dari rumah.

Apa "Dosa" Kantong Plastik sehingga kita harus mengurangi pemakaian kantung plastik?

Kantong plastik tergolong “barang sekali pakai” sehingga memperbanyak sampah. Kalau kita belanja bulanan di supermarket, sekali belanja kita akan memakai paling tidak 4 kantong plastik dalam berbagai ukuran. Jakarta menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah setiap hari, yang lebih dari setengahnya adalah sampak non-organik terutama plastik dan kertas. Sampah kantong plastik yang dibuang di Jakarta dapat menutupi 2600 lapangan sepakbola.
Kantong plastik baru bisa terurai di alam dalam waktu 500 - 1.000 tahun, sehingga jika tercecer di tanah akan merusak lingkungan, menghambat peresapan air, menyebabkan banjir, dan merusak kesuburan tanah. Pemerintah Bangladesh melarang kantong plastik karena dianggap sebagai penyebab banjir di musim hujan.
Sekitar 3% plastik di dunia berakhir sebagai sampah yang terapung-apung di permukaan air, termasuk di laut yang menyebabkan kematian banyak ikan paus dan penyu karena sampah plastik tersangkut di pencernaan mereka.
Hanya 1% kantong plastik bekas yang dapat didaur ulang, terutama karena sulitnya memilah berbagai jenis plastik yang digunakan dan tak sebandingnya biaya daur ulang dengan harga jualnya, sehingga hampir semua kantong plastik menjadi sampah. Pemulung saja tidak ingin mengambil sampah kantong plastik!
Untuk memproduksi plastik, setiap tahunnya diperlukan 12 juta barel minyak yang menghasilkan emisi gas rumah kaca cukup besar, ditambah lagi sekarang terjadi krisis minyak yang mengakibatkan melambungnya harga BBM.

Apa yang bisa Kita lakukan?

Bantu selamatkan bumi dengan membawa tas sendiri saat berbelanja ke supermarket atau ke pasar tradisional (Ingatlah kebiasaan baik dari ibu atau nenek kita yang selalu berbelanja ke pasar tradisional dengan membawa tas belanja sendiri dari rumah). Sebaiknya gunakan Tas Ramah Lingkungan yang terbuat dari bahan kain yang dapat didaur-ulang. Bawalah selalu tas ramah lingkungan itu di mobil atau di tas Anda agar selalu tersedia kapan pun Anda membutuhkannya. Jadi tidak alasan, Anda terpaksa menerima kantong plastik.
Jika hanya membeli sedikit, tolaklah pemberian kantong plastik dari toko dan masukkan barang belanjaan ke dalam tas Anda sendiri. Ingat, kantong kresek adalah “bonus” yang tak berguna.
Kurangi penggunaan kantong plastik kresek SEKARANG JUGA. Jika belum dapat menghentikan secara total, lakukanlah secara bertahap, misalkan hanya digunakan untuk membuang sampah (menjadi plastik sampah) Jangan jadi “penimbun” dan “kolektor” kantong plastik tak terpakai yang memenuhi rumah Anda. 
Anjurkan keluarga, teman, dan tetangga untuk mengurangi pemakaian kantong plastik, dengan menjelaskan bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Jadilah “agen” penyelamat lingkungan.

Dengan mengubah kebiasaan kecil, Kita akan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. 

Anda bisa jika Anda mau dan peduli.

(Sumber: www.pemanasanglobal.net)

No comments:

Post a Comment

Ricky and Joan

Daisypath Anniversary tickers