Desember 2007. Saat itulah pertemuan pertama saya dengan Ricky. Desember bagi umat kristen tentunya menjadi bulan yang amat sibuk dengan persiapan perayaan natal. Demikian juga saya saat itu. Saya dan Ricky tergabung dalam sebuah tim musik untuk pementasan paduan suara dalam rangka natal. Saya sebagai pianist, Ricky sebagai keyboard filler. Bisa dibilang waktu itulah saat cinta kita dimulai.. Cieehhh..
Saya sendiri saat itu hanya terkagum-kagum dengan sosok seorang Ricky yang bisa memainkan bermacam-macam alat musik dari segala aliran musik, piano, vokal, gitar, keyboard; pop, klasik, jazz, semua diborong, maklumlah mahasiswa musik, mungkin keroncong, suling juga dia bisa. Sementara saya ini asli pemain piano klasik dari kelas satu sd hingga sekarang. Wajarlah kalo saya jadi kagum padanya.
Latihan demi latihan, hari demi hari, minggu demi minggu, hingga pementasan natal pun tiba, dan ketika Desember berlalu, pertemuan dan percakapan saya dan Ricky terputus. Bahkan kami belum sempat bertukar nomer hp saat itu. Hahaha..
Hingga di akhir Januari 2008 *sebulan sesudah itu*, ulang tahunnya Ricky, saya iseng memberikan ucapan selamat ulang tahun di Friendsternya. Dan ga tau kenapa, sejak saat itu kita jadi sering message2an via Friendster. Ngobrol tentang kegiatan masing-masing, hobi, kuliah, dan topik yang paling sering diomongin tentunya tentang musik. Yahh, kurang lebih sebulan setelah itu, Ricky pun berinisiatif memberikan nomer hp nya, dan alhasil akhirnya kita ketemuan lagi.
Mungkin dengan alibi meminjamkan buku musik, Ricky mencoba berkunjung ke rumah, bulan Maret tiga tahun yang lalu. Saya masih ingat ketika Ricky datang dengan kaos polo berwarna pink muda dan setoples kue kering buatan mamah Ricky. Waahh, hari itu kita agak bingung juga mau ngobrol apa, tapi lama-lama suasana pun bisa cair gara-gara buku musik yang Ricky bawa. Well, he is a good planner!
Dateng ke rumah, udah, nonton ke bioskop, udah. Makan bareng, udah. Akhirnya dua bulan kemudian, ketika kita pergi bareng lagi, mampirlah kita ke toko bunga. Saya disuruh tunggu di mobil waktu itu, siang-siang, panas, dan kira-kira lima menit kemudian Ricky datang membawa bunga mawar. Wuiihhh, panaspun langsung jadi adem, hehehe...
Singkat cerita, beberapa minggu setelah itu, kita berkomitmen to go to the next level! Yes, we were in a relationship. And now, we are engaged.
Everything beautiful in its time. ("its" loh, bukan "His")
Ya, Tuhan sediakan rencana yang luar biasa dari hidup kita, tapi bukan berarti kita hanya diam saja untuk menerimanya. Kita perlu siapkan diri kita, melatih diri kita, terus belajar, hingga ketika kita siap, ketika "its time" tiba, kita mengalami hal yang baik dalam rencana Tuhan.
Menurut pengertian saya sendiri, Tuhan selalu sediakan! Tuhan bukannya memberi dan menaruhnya pada tangan kita, sehingga kita tidak perlu berusaha untuk memperoleh. Tuhan selalu sediakan *dalam hal apapun*, tapi siapkah kita untuk berusaha mengambilnya?
Demikian Ricky dalam hidup saya. Kenapa bukan dari dulu aja saya kenal Rickynya, menurut pemikiran saya, bukankah kalau kenal lebih lama akan jauh lebih baik?? Saya percaya, karena alasan "its time" lah, Tuhan baru mempertemukan saya dan Ricky tiga tahun yang lalu. Saya percaya sebelum saya bertemu Ricky *dan sebelum Ricky bertemu saya, tentunya*, kami sudah mempersiapkan dan dipersiapkan sedemikian oleh Tuhan.
Now, we are preparing for our marriage, in a few weeks. Mohon doanya yah sodara sodari, supaya saya dan Ricky bisa terus naik ke level selanjutnya dan mengalami rencana yang luar biasa dari Tuhan. :)
GOD bless us all..
No comments:
Post a Comment