Sunday 11 December 2011

Manusia Melihat Rupa, Tuhan Melihat Hati

"Jangan lihat dari penampilan fisiknya doang dong, yang penting hatinya..!"
Well, seringkali kita mendengar opini orang-orang sekitar yang berkata demikian. Entah itu soal mencari pasangan hidup, memilih karyawan, memilih teman, atau mungkin memilih pembantu rumah tangga. Hmmm, ya, saya setuju dengan ungkapan bahwa sikap hati kita merupakan hal yang penting dalam bertindak sehari-hari. Siapa yang tidak ingin seorang karyawan yang berintegritas, jujur dan dapat dipercaya? Hati orang tua mana yang tidak akan takluk melihat kelakuan sopan seorang anak?

Saya sangat setuju dengan ungkapan "manusia melihat rupa, sementara Tuhan melihat hati." Saya benar-benar setuju bahwa cara pandang Tuhan dalam melihat kualitas hidup seseorang adalah berdasarkan hatinya. Tapi, saya juga sangat setuju dengan frase depan ungkapan tersebut, "manusia melihat rupa." Yup! Bukankah dalam kehidupan kita sehari-hari, kita ini berhadapan dengan begitu banyak manusia yang ternyata "melihat rupa" kita. Yang saya maksudkan di sini bukanlah soal tampan dan cantiknya seseorang. Pasti pernah dong dengar istilah yang namanya First Impression. Biarpun mungkin secara fisik, kita bukan orang yang dinilai atau menilai diri kita tampan atau cantik, tapi kita mampu memberikan penampilan diri yang menarik sesuai dengan keadaan diri kita.

Mana ada sih orang lain yang melihat kita dalam keadaan rambut tidak tertata rapi, menggunakan baju tidur kumel berkata bahwa kita ini seorang yang berintegritas dan baik hati?? *kecuali orang-orang terdekat kali yah?? haha* 

Sekali lagi, tanpa mengabaikan bahwa kualitas hati seseorang itu penting, saya mau mengingatkan bahwa manusia itu melihat rupa. Jujur saya juga bukan seorang yang super cantik dengan badan bak supermodel, saya mah biasa aja. Saya cuma berusaha memberikan tatanan yang baik dalam berpenampilan. Saya cuma memakai baju yang tidak bau, tampak rapi, menata rambut senormal mungkin *supaya ga kaya rambut singa*, dan senyum. Sebisa mungkin saya tingkatkan upaya saya dalam menata diri, sambil terus berupaya memperbaiki sikap saya yang memang kadang tampak buruk. *hahahaha*

Seorang teman pernah berkata, berdandanlah sebaik mungkin ketika hendak pergi ke mana saja *bahkan biar cuma pergi ke warung* karena kesempatan baik bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Ketika persiapan bertemu dengan kesempatan, siapa tau keberhasilan akan kita capai.

**Oia,  first impression juga bukan cuma soal berdandan secara fisik, tapi juga bersikap ketika bertemu orang lain. Entah itu soal gestur tubuh, cara berbicara, berpikir positif, dsb.**

Tuhan melihat hati. Manusia melihat rupa!

No comments:

Post a Comment

Ricky and Joan

Daisypath Anniversary tickers