If you born poor, it's not your mistake. But if you die poor, it's your mistake. Bill Gates.
Jika Anda terlahir miskin, itu bukan kesalahan Anda. Tetapi jika Anda mati dalam keadaan miskin, itu kesalahan Anda.
Apa yang dikatakan Bill Gates, bos Microsoft, sudah seharusnya melecut keberanian kita untuk menjadi kaya. Barangkali terdengar aneh, namun inilah problem banyak orang, yaitu takut untuk jadi kaya. Banyak orang tidak berani menjadi kaya dan "menikmati" kemiskinannya karena memiliki cara pandang yang keliru tentang kekayaan. Mereka pikir kaya itu jahat, dosa, duniawi, sementara miskin itu baik dan rohani.
Padahal Alkitab tidak pernah menjadikan kekayaan atau miskin sebagai tolok ukur kerohanian kita. Masuk surga atau tidak, bukan ditentukan apakah kita kaya atau miskin. Jangan menerjemahkan Lukas 16:19-31 (Kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin) secara keliru. Sekali lagi, kadar rohani kita tidak ditentukan apakah kita kaya atau miskin, kadar rohani kita ditentukan oleh cara hidup dan ketaatan kita akan Firman Tuhan. Orang kaya yang menyalahgunakan kekayaannya untuk berbuat dosa memang banyak, tapi orang miskin yang memutuskan berbuat dosa karena kemiskinannya juga tidak sedikit!
Jangan takut untuk kaya, bahkan ketika Anda berasal dari keluaga miskin sekalipun. Lahir dari keluarga miskin bukanlah tragedi, sebab banyak konglomerat juga berasal dari keluarga miskin. Justru mati dalam keadaan miskin itulah yang menyedihkan. Betapa tidak? Kita belum bisa memberi, memberkati, dan menolong orang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk memuliakan Tuhan melalui "harta" kita.
Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Amsal 3:9.
Jika Anda terlahir miskin, itu bukan kesalahan Anda. Tetapi jika Anda mati dalam keadaan miskin, itu kesalahan Anda.
Apa yang dikatakan Bill Gates, bos Microsoft, sudah seharusnya melecut keberanian kita untuk menjadi kaya. Barangkali terdengar aneh, namun inilah problem banyak orang, yaitu takut untuk jadi kaya. Banyak orang tidak berani menjadi kaya dan "menikmati" kemiskinannya karena memiliki cara pandang yang keliru tentang kekayaan. Mereka pikir kaya itu jahat, dosa, duniawi, sementara miskin itu baik dan rohani.
Padahal Alkitab tidak pernah menjadikan kekayaan atau miskin sebagai tolok ukur kerohanian kita. Masuk surga atau tidak, bukan ditentukan apakah kita kaya atau miskin. Jangan menerjemahkan Lukas 16:19-31 (Kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin) secara keliru. Sekali lagi, kadar rohani kita tidak ditentukan apakah kita kaya atau miskin, kadar rohani kita ditentukan oleh cara hidup dan ketaatan kita akan Firman Tuhan. Orang kaya yang menyalahgunakan kekayaannya untuk berbuat dosa memang banyak, tapi orang miskin yang memutuskan berbuat dosa karena kemiskinannya juga tidak sedikit!
Jangan takut untuk kaya, bahkan ketika Anda berasal dari keluaga miskin sekalipun. Lahir dari keluarga miskin bukanlah tragedi, sebab banyak konglomerat juga berasal dari keluarga miskin. Justru mati dalam keadaan miskin itulah yang menyedihkan. Betapa tidak? Kita belum bisa memberi, memberkati, dan menolong orang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk memuliakan Tuhan melalui "harta" kita.
Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. Amsal 3:9.
(Sumber: Spirit Motivator April 2009)
No comments:
Post a Comment