Dua Sisi Mata Uang

Keliru kalau kita berkata uang, kekayaan, atau materi bersifat jahat. Sebab pada dasarnya uang atau kekayaan itu bersifat netral dan tergantung di tangan siapa. Sebagaimana mata uang memiliki dua sisi, demikian juga uang memiliki dua sifat yang saling bertentangan satu sama lain. Pada satu sisi, uang bisa menjadi hamba yang baik bagi kita. Uang bisa melayani kita. Uang bisa menjadi alat untuk memberkati orang dan menjadikan dunia menjadi lebih baik. Tapi di sisi yang lain, uang bisa menjadi tuan yang kejam dan bengis. Uang bisa memperbudak kita begitu rupa. Uang bisa menjadi alat untuk menghancurkan kehidupan kita, rumah tangga kita, bahkan keluarga kita.

Apakah uang menjadi hamba yang baik untuk melayani kita, ataukah sebaliknya uang telah menjadi tuan yang kejam dan telah memperbudak hidup kita? Semuanya itu tergantung bagaimana kita memperlakukan uang tersebut. Jika kita tidak tergantung pada uang, tapi bergantung pada Tuhan, maka uang akan "menurut" pada kita. Uang akan menjadi hamba yang baik untuk melayani kita. Namun jika kita lebih banyak bergantung kepada uang daripada Tuhan, maka uang akan "naik derajat" dan menjadi tuan atas hidup kita. Semakin besar tingkata kebergantungan kita pada uang, maka semakin besar kekuasaan uang atas hidup kita. Begitu hebatnya uang memperbudak kita, hingga sesuatu dalam hidup ini kita ukur berdasarkan uang semata.

Melalui renungan ini, Tuhan ingin kita kembali pada cara pandang yang tepat soal uang. Bahwa uang diciptakan bukan untuk menjadi tuan atas kita, tapi menjadi hamba yang akan melayani kita. Banyak orang sudah dibebaskan dari berbagai macam jenis ikatan dosa, tapi khusus untuk yang satu ini banyak ornag masih terikat. Jangan sampai uang membutakan kita, bahkan akhirnya membinasakan hidup kita. Kendalikan uang dalan genggaman tangan kita, jadikan uang sebagai hamba yang baik untuk melayani kita dan melayani pekerjaan-Nya.

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Matius 6:21.

(Sumber: Spirit Motivator)